REVIEW NOVEL DUNIA SOPHIE
Rabu, Februari 18, 2015
Judul Buku :
Dunia Sophie; Sebuah Novel Filsafat
Penulis :
Jostein Gaarder
Penerbit :
Mizan
Tahun Terbit :
Cetakan ke 6, Oktober 2013 (Gold Edition)
REVIEW NOVEL
“Orang paling bijaksana adalah
orang yang mengetahui bahwa dia tidak tahu”, merupakan salah satu kalimat
Socrates yang dituliskan Jostein Gaarder untuk membuka salah satu bab di dalam
novelnya. Masih banyak lagi kalimat-kalimat para filosof dunia yang dikutip
Gaarder dan dituangkan dalam bukunya.
Dunia Sophie karya Gaarder adalah
sebuah novel yang menceritakan perjalanan belajar filsafat Sophie Amundsend,
seorang pelajar sekolah menengah berusia empat belas tahun. Suatu hari sepulang
sekolah, dia mendapat sebuah surat misterius yang hanya berisikan satu
pertanyaan : “siapa kamu ?”
Belum habis keheranannya, pada
hari yang sama dia mendapat surat lain dan bertanya : “Dari manakah datangnya
dunia ?”
Seakan tersentak dari rutinitas
hidup sehari-hari, surat-surat itu membuat Sophie mulai mempertanyakan
soal-soal mendasar yang tak pernah dipikirkannya selama ini. Dia mulai belajar
filsafat.
Selain sibuk memikirkan
pertanyaan dalam surat-surat yang datang padanya setiap hari, Sophie juga dibuat
bingung oleh datangnya kartu-kartu pos bercap batalyon PBB di Lebanon. Kartu
pos itu ditulis oleh seorang ayah bernama Albert Knag, yang kemudian lebih
dikenal dengan sebutan Sang Mayor, untuk Putrinya Hilde Moller Knag, namun
sengaja ditujukan ke alamat rumah Sophie.
Sophie melewati petualangan yang
luar biasa hingga akhirnya dapat bertemu dengan Alberto Knox, orang yang selama
ini berusaha menggiringnya ke dalam dunia filsafat. Setelah identitasnya
terbongkar Alberto kian leluasa menempatkan dirinya sebagai guru filsafat Sophie,
memberikan semakin banyak materi filsafat, dan bersama-sama Sophie berusaha
memecahkan misteri keberadaan Sang Mayor bersama putrinya Hilde yang amat
membingungkan dan menyebalkan.
Membaca novel setebal 798 halaman ini sesungguhnya kita tengah membaca
sejarah filsafat dunia dengan lebih ringan. Novel ini memaparkan dengan hangat
dan cukup lengkap tokoh-tokoh filsafat
dunia dengan berbagai pemikirannya yang memesona namun seringkali memicu
perdebatan. Pemaparan sejarah filsafat dikemas dalam bentuk percakapan antara
Sophie dan Alberto. Seolah Alberto sedang berbicara kepada Sophie, tetapi sesungguhnya
dia berbicara pada kita !
Dalam novel ini kita akan
berkenalan dengan Thales yang menganggap segala sesuatu berasal dari air,
Aristoteles dan muridnya Plato yang termasyhur, Descartes yang berusaha
memuaskan rasa keingintahuannya dengan berkeliling Eropa namun harus meninggal
karena radang paru-paru, hingga Marx dengan Marxismenya, Darwin yang terkenal
dengan teori asal usul manusia, hingga Freud dengan tafsir mimpi, Arne Naess
yang namanya banyak ditemukan di buku pendidikan lingkungan hidup, juga
Nietzsche dengan ungkapan mencengangkannya “Tuhan telah mati !” . Perkenalan
dengan para filosof dunia dari zaman ke zaman akan membuat kita sama
terkagum-kagumnya dengan Sophie.
Menikmati halaman demi halaman
novel ini akan membuat rasa ingin tahu kita tergugah tanpa harus bersusah payah
menemukan jawabannya. Buku ini sangat baik dibaca bagi siapapun yang ingin tahu
lebih banyak mengenai dirinya sendiri bersama dunia yang ia tinggali. Seperti
yang ditulis Gaarder di halaman 38 “satu-satunya yang kita butuhkan untuk
menjadi filosof yang baik adalah rasa ingin tahu”.
0 komentar