MEMULAI SEBUAH SUDAH

Rabu, Mei 06, 2020

Ada bahagia nan ganjil setiap kali aku menatap matamu
Rasanya diri sedia jadi apa saja asal kau izinkan bertamu
Lalu lelap oleh nina bobo yang kucuri dengar dari selasar janji semu
Dalam mimpiku, kau dan satu perempuan berparas merah muda sedang rebah di situ

Sering kulihat bibirmu mewujud kembang gula sepuluh ribuan
Sedang aku adalah anak udik yang tak bisa menahan diri pada segala kesenangan
Bolehkah sekali ini aku mencecapnya dengan berlebihan?
Biar manisnya melekat di langit-langit mulut dan tak habis diceritakan
Biar bahagianya bisa kuingat sampai kenangan selesai dirapikan

Lalu pada tengkukmu yang selalu begitu wangi
Aku menyimpan sayang seperti halnya pada hujan di pagi hari
Sebab sejuk adalah sebaik-baik perasaan untuk mengawali
Sampai racau isi kepala mengingatkan kalau seharusnya aku tlah lama pergi

Hari ini aku ingin kau banyak berkisah
Tentang semua yang membuat senangmu buncah, atau musnah
Boleh pula tentang banyak pasrah yang kini menjelma amarah
Atau urusan hidup yang memaksamu menjual mimpi dengan murah
Aku akan mendengarkan sembari tetap membaca arah
Sebab di penghujung nanti yang akan kubisikan ke telingamu bukan lagi desah
Melainkan segaris kalimat kalah
"saya mencintai kamu, sayang sekali hidup tak bisa melulu urusan begitu-begitu"
Sudah




You Might Also Like

0 komentar