Bertahun-tahun saya mengingatkan diri sendiri bahwa saya tidak lagi punya rumah. Tidak ada yang benar-benar saya miliki selain diri sendiri. Saya merasa sanggup berdiri sendiri dan berjalan sejauh yang saya mau. Namun pelik tahun-tahun gelap yang berhasil saya lalui ternyata masih menyisakan ruang untuk perasaan kalah. Sepagian saya mematut diri di depan cermin. Berusaha mengingat senyum lugu seperti apa yang saya punya belasan tahun...
Sekitar setahun yang lalu saya pernah menulis tentang cara saya memaknai aroma; sebagai cara mengenali dan menikmati kehadiran orang-orang yang saya sayangi, juga sebagai sesuatu yang paling sulit dilupa ketika mereka sudah menjauh dari radar kehidupan yang terbatas jangkauannya. sumber: https://www.gramedia.com/blog/10-kutipan-quotes-inspiratif-novel-aroma-karsa-dee-lestari/Saya engga punya hidung super peka seperti Jati Wesi, tokoh utama novel Aroma Karsa. Saya juga engga punya perbendaharaan bebauan sekeren Tanaya Suma yang bikin...
Sudah 10 tahun lamanya saya keluar dari rumah. Dalam 10 tahun itu hanya 1 kali saya pulang. 6 tahun lalu ketika pulang, saya sadar semua yang saya kenal tengah meniti jalan menjadi kenang. Ketika saya pulang saya tahu bukan di tempat itu saya bisa mencari tenang apalagi senang.Semua cerita yang enggak biasa ini bikin saya engga punya banyak cerita istimewa sama 2 adik...
Challenge ini saya mulai di Jakarta, waktu saya lagi dijajah kalut dan bosan gara-gara pandemi. Hari ini, di tulisan kesepuluh saya sudah hidup di kota yang lain lagi. Saya di Malang, menertawakan pilihan hidup yang terasa sudah hampir benar tapi tetap disinggahi banyak hal yang bikin uring-uringan. Sering pindah-pindah tempat tinggal bikin saya punya cukup banyak teman. Tapi sayangnya engga banyak yang bisa disebut...